Cerita misteri pesugihan tuyul. Dewasa ini orang-orang yang menilai kekayaan berdasarkan materi yang dimiliki memaksa sebagian untuk melakukan apa pun guna mendapatkanya. Apapun, kesalahan atau jalan hitam, yang penting baginya adalah dapat hidup dengan nyaman dan mewah. Tapi apa pun arti hidup yang bergelimang harta jika diperoleh secara haram. Sebagaimana dengan misteri pesugihan tuyul yang kerap diperbincangkan masyarakat.
Tuyul merupakan jenis pesugihan sesat dan meninggalkan jalur kebaikan, konon untuk mendapatkan pesugihan tuyul sangat mudah, tidak butuh birokrasi rumit dan mengancam. Di tempat-tempat tertentu konon banyak tuyul yang bisa ditarik untuk dipelihara, tapi pada intinya menggunakan pesugihan tuyul tidak dibenarkan oleh agama, karena mereka yang memelihara tuyul hanya satu tujuannya yakni untuk mencuri uang, dan dalam hal ini tuyul pesugihan jelas merugikan pihak lain.
Cerita misteri pesugihan tuyul kerap disebut memiliki jenis yang bervariasi tergantung pada ukuran dan bentuk pendapatan harian yang dapat disetorkan tuyul pliharaan tersebut. Ukuran dari pendapatan yang diperoleh dari tuyul dalam satu hari, tergantung pada kesepakatan awal melalui ritual dan melakukan perjanjian, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah per hari. Konon banyak oknum-oknum tertentu yang mengaku menjual tuyul dengan harga juga sangat beragam, mulai dari 5 juta hingga puluhan juta rupiah. Harga yang paling mahal tidak ada batasan, tergantung pada uang yang dimiliki dengan menjaga kemampuan kandidat dan kemauan dari pendapatan harian yang diperoleh dari pesugihan tuyul tersebut.
Tuyul yang harganya lebih murah maka bentuk akan lebih menjijikkan. nilai tuyul yang murah ataupun mahal tetap saja bau tengik seperti sampah di tempat pembuangan sampah, ada juga tuyul yang berbau seperti bunga bangkai mati. Jika ada yang mlihat tuyul secara dekat bisa saja muntah karena selain bau, hampir semua tuyul ingusan, dan ada yang memiliki bibir sumbing, memiliki koreng pada wajah, yang selalu keluar nanah dan tidak congekan lain di telinga menarik hal-hal yang lain menjijikkan.
Konon pemelihara tuyul harus meneteki tuyul peliharaanya masing-masing 2 kali sehari, biasanya "netek" di pagi dan sore hari. Jika hal tersebut tidak dilakukan biasanya tuyul peliharaanya akan bertingkah aneh dan tak jarang membuat keluarga atau anggota masyarakat mengetahui adanya tuyul di dalam rumah si pemelihara.
Semoga dengan membaca cerita misteri pesugihan tuyul di atas kita dapat terhindar dari jalan haram dalam memperoleh harta sekaligus memotivasi kita dalam berusaha mencari harta halal bagi keluarga kita.
Tuyul merupakan jenis pesugihan sesat dan meninggalkan jalur kebaikan, konon untuk mendapatkan pesugihan tuyul sangat mudah, tidak butuh birokrasi rumit dan mengancam. Di tempat-tempat tertentu konon banyak tuyul yang bisa ditarik untuk dipelihara, tapi pada intinya menggunakan pesugihan tuyul tidak dibenarkan oleh agama, karena mereka yang memelihara tuyul hanya satu tujuannya yakni untuk mencuri uang, dan dalam hal ini tuyul pesugihan jelas merugikan pihak lain.
Tuyul yang harganya lebih murah maka bentuk akan lebih menjijikkan. nilai tuyul yang murah ataupun mahal tetap saja bau tengik seperti sampah di tempat pembuangan sampah, ada juga tuyul yang berbau seperti bunga bangkai mati. Jika ada yang mlihat tuyul secara dekat bisa saja muntah karena selain bau, hampir semua tuyul ingusan, dan ada yang memiliki bibir sumbing, memiliki koreng pada wajah, yang selalu keluar nanah dan tidak congekan lain di telinga menarik hal-hal yang lain menjijikkan.
Konon pemelihara tuyul harus meneteki tuyul peliharaanya masing-masing 2 kali sehari, biasanya "netek" di pagi dan sore hari. Jika hal tersebut tidak dilakukan biasanya tuyul peliharaanya akan bertingkah aneh dan tak jarang membuat keluarga atau anggota masyarakat mengetahui adanya tuyul di dalam rumah si pemelihara.
Semoga dengan membaca cerita misteri pesugihan tuyul di atas kita dapat terhindar dari jalan haram dalam memperoleh harta sekaligus memotivasi kita dalam berusaha mencari harta halal bagi keluarga kita.