Pro dan kontra masyarakat sekitar dalam menanggapi pesugihan gunung kawi dan akibatnya. Ada yang membenarkan fenomena tersebut dan Ada pula yang tidak membenarkan adanya ritual sebagaimana yang banyak diungkapkan oleh para pelaku. Terlepas dari peristiwa dan ritual pesugihan yang terjadi memang gunung kawi sering kali disambangi orang baik dengan tujuan wisata, berziarah, maupun tujuan lainnya.
Gunung yang terletak di desa Wonosari, Malang Jawa Timur ini memang sangat kontroversi. Di satu sisi terdapat masyarakat yang berpendapat bahwa tempat ini menjadi tempat ritual pesugihan yang nyata dan telah banyak dibuktikan para pelaku dengan berbagai cara, sesaji bahkan tumbal. Namun sebagian lagi menyatakan bahwa tidak benar apa yang disampaikan para penganut pesugihan gunung kawi karena semua itu tergantung dari niat seseorang mendatangi tempat tersebut. Jika orang tersebut datang dengan hati bersih, dan tujuan yang benar tentu saja ia akan selamat dari kemusyrikan, namun jika dalam hati seseorang yang datang telah kotor dan terdapat niat untuk mencari pesugihan maka ia akan tersesat dalam jalan yang gelap (musyrik).
Sebagaimana yang telah kami sampaikan pada artikel berjudul pesugihan gunung kawi jawa timur, tempat ini merupakan tempat sakral bagi masyarakat sekitar. Keberadaan Eyang Jugo dan Eyang Sujo baik pada jasanya dimasa lalu maupun makam tokoh penyebar islam dimasa lalu tersebut.
Setiap perbuatan tentu akan menimbulkan efek sebagaimana hukum sebab akibat, demikian pula pesugihan gunung kawi dan akibatnya bagi para pelaku. Adapun beberapa akibat dari ritual dalam pesugihan yang banyak disampaikan oleh masyarakat sekitar adalah sebagai berikut:
Anggota keluarga yang kurang harmonis dan sering terjadi perselisihan satu sama lainnya.
Empat akibat di atas hanya beberapa dari sekian banyak yang ditimbulkan dari ritual pesugihan gunung kawi jawa timur.
Semoga artikel berjudul pesugihan gunung kawi dan akibatnya di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.
Gunung yang terletak di desa Wonosari, Malang Jawa Timur ini memang sangat kontroversi. Di satu sisi terdapat masyarakat yang berpendapat bahwa tempat ini menjadi tempat ritual pesugihan yang nyata dan telah banyak dibuktikan para pelaku dengan berbagai cara, sesaji bahkan tumbal. Namun sebagian lagi menyatakan bahwa tidak benar apa yang disampaikan para penganut pesugihan gunung kawi karena semua itu tergantung dari niat seseorang mendatangi tempat tersebut. Jika orang tersebut datang dengan hati bersih, dan tujuan yang benar tentu saja ia akan selamat dari kemusyrikan, namun jika dalam hati seseorang yang datang telah kotor dan terdapat niat untuk mencari pesugihan maka ia akan tersesat dalam jalan yang gelap (musyrik).
Sebagaimana yang telah kami sampaikan pada artikel berjudul pesugihan gunung kawi jawa timur, tempat ini merupakan tempat sakral bagi masyarakat sekitar. Keberadaan Eyang Jugo dan Eyang Sujo baik pada jasanya dimasa lalu maupun makam tokoh penyebar islam dimasa lalu tersebut.
Setiap perbuatan tentu akan menimbulkan efek sebagaimana hukum sebab akibat, demikian pula pesugihan gunung kawi dan akibatnya bagi para pelaku. Adapun beberapa akibat dari ritual dalam pesugihan yang banyak disampaikan oleh masyarakat sekitar adalah sebagai berikut:
- Lunturnya keimanan karena kemusyrikan.
- Moral dalam diri yang rusak karena berharap keberhasilan dengan jalan pintas.
- Harta kurang barakah serta anak keturunan yang jauh dari keimanan dan keberuntungan.
Anggota keluarga yang kurang harmonis dan sering terjadi perselisihan satu sama lainnya.
Empat akibat di atas hanya beberapa dari sekian banyak yang ditimbulkan dari ritual pesugihan gunung kawi jawa timur.
Semoga artikel berjudul pesugihan gunung kawi dan akibatnya di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.