“Dewi Lanjar Sari” begitulah kisah nyata yang kerap disebut dalam sebuah ritual pesugihan di pantai slamaran daerah pekalongan jawa tengah. Kisah nyata ini memang telah lama dipercaya oleh masyarakat khususnya di wilayah pekalongan jawa tengah. Tak heran jika pantai slamaran menjadi salah satu tempat pesugihan yang paling banyak dikunjungi.
Kisah nyata pesugihan dewi lanjar kerap diperbincangkan masyarakat yang mempercayai adanya kekuatan gaib dapat membantu memecahkan masalah perekonomian seseorang, tentunya dengan syarat dan ketentuan tertentu. Bahkan tak sedikit dari ritual pesugihan akan mendapat syarat untuk memberikan tumbal kepada jin persekutuannya mulai dari ayam, kambing, kerbau, hingga tumbal berupa nyawa manusia baik tetangga, teman, musuh, bahkan anggota keluarganya sendiri.
Sebagaimana yang telah kami tuliskan dalam artikel sebelumnya yang berjudul pesugihan dewi lanjar, ritual dan syarat yang digunakan dalam pesugihan tersebut sangat beragam tergantung darimana para pelaku mendapatkan informasi entah dari teman, maupun dukun yang kerap disebut dengan ungkapan “orang pintar”.
Ironis, ditengah perkembangan zaman dan teknologi modern seperti saat ini ada saja mereka yang masih bertumpu pada keyakinan turun temurun yang kurang tepat dilakukan oleh seorang manusia. Kisah nyata pesugihan dewi lanjar dapat sedikit menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia yang memang masih jauh dari kemakmuran.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa orang yang melakukan persekutuan dengan dewi lanjar sari yang diyakini sebagai ratu pantai utara jawa ini memiliki syarat dan ketentuan tertentu. Sesaji seperti kembang setaman, dupa/ kemenyan, minyak mistik, dan lain sebagainya menjadi salah satu sarana ritual. Disamping sesaji yang telah diberikan konon para pelaku ritual pesugihan harus memberikan tumbal berupa nyawa seseorang, baik keluarganya sendiri maupun orang lain.
Dari segi kacamata islam memang sudah menjadi fitrahnya bangsa syetan dan jin menggoda manusia agar semakin jauh dari Allah SAW, tak heran jika cerita tersebut menjadi kisah nyata pesugihan dewi lanjar ada kemungkinan merupakan akal busuk para syetan guna menjerumuskan umat manusia ke dalam lembah dosa.
Kisah nyata pesugihan dewi lanjar kerap diperbincangkan masyarakat yang mempercayai adanya kekuatan gaib dapat membantu memecahkan masalah perekonomian seseorang, tentunya dengan syarat dan ketentuan tertentu. Bahkan tak sedikit dari ritual pesugihan akan mendapat syarat untuk memberikan tumbal kepada jin persekutuannya mulai dari ayam, kambing, kerbau, hingga tumbal berupa nyawa manusia baik tetangga, teman, musuh, bahkan anggota keluarganya sendiri.
Sebagaimana yang telah kami tuliskan dalam artikel sebelumnya yang berjudul pesugihan dewi lanjar, ritual dan syarat yang digunakan dalam pesugihan tersebut sangat beragam tergantung darimana para pelaku mendapatkan informasi entah dari teman, maupun dukun yang kerap disebut dengan ungkapan “orang pintar”.
Ironis, ditengah perkembangan zaman dan teknologi modern seperti saat ini ada saja mereka yang masih bertumpu pada keyakinan turun temurun yang kurang tepat dilakukan oleh seorang manusia. Kisah nyata pesugihan dewi lanjar dapat sedikit menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia yang memang masih jauh dari kemakmuran.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa orang yang melakukan persekutuan dengan dewi lanjar sari yang diyakini sebagai ratu pantai utara jawa ini memiliki syarat dan ketentuan tertentu. Sesaji seperti kembang setaman, dupa/ kemenyan, minyak mistik, dan lain sebagainya menjadi salah satu sarana ritual. Disamping sesaji yang telah diberikan konon para pelaku ritual pesugihan harus memberikan tumbal berupa nyawa seseorang, baik keluarganya sendiri maupun orang lain.
Dari segi kacamata islam memang sudah menjadi fitrahnya bangsa syetan dan jin menggoda manusia agar semakin jauh dari Allah SAW, tak heran jika cerita tersebut menjadi kisah nyata pesugihan dewi lanjar ada kemungkinan merupakan akal busuk para syetan guna menjerumuskan umat manusia ke dalam lembah dosa.
