Bagi Anda yang ingin mencari pesugihan tanpa tumbal mahar setelah berhasil mungkin ada baiknya terlebih dahulu menyimak beberapa pertanyaan dan logika di bawah ini. Catatan ini bukanlah mengarahkan Anda untuk melakukan ritual pesugihan tertentu melainkan sebagai bekal dan wawasan dalam menyikapi serta menghadapi kenyataan terkait judul tersebut di atas.
Pertama mereka mengaku ingin membantu sesama. Jika mereka benar-benar ingin membantu sesama kenapa harus ada mahar setelah keberhasilan orang yang ia bantu? Dengan demikian kita mampu mengetahui bahwa cara mereka atau alasan mereka membantu sesama hanyalah sebagai kedok belaka agar meraup keuntungan dari para korbannya.
Kedua: mereka mengetahui resiko dan konsekuensi pelaku ritual pesugihan yang memang sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Maka dari itu mereka memilih untuk mengajarkannya kepada orang lain dengan harapan resiko serta konsekuensi yang ia terima tidak begitu berat. Secara logika mereka lebih memilih mendapatkan uang mahar dengan nominal tertentu melalui jasa pesugihan tanpa tumbal mahar setelah berhasil. Mereka beranggapan bahwa perjanjian antara oknum tersebut dengan jin/ syetan telah terlimpahkan kepada para korban sehingga tidak begitu memberatkan menurut mereka. Beda halnya dengan pesugihan gunung kawi dan pesugihan alas purwo yang sering mewarnai berita di surat kabar dan media elektroni.
Ketiga: mereka masih meragukan kemampuannya sehingga tidak memberikan jaminan kepada para korban. Lagi pula, sugesti yang didapat dari kata “pesugihan” mungkin akan menjadikan korban merasa bahwa rejeki yang ia peroleh lantaran melakukan ritual pesugihan tersebut. Lantas mereka harus membayar dengan nominal dan harga tertentu pada oknum-oknum yang mengaku mampu mewujudkan keinginan Anda.
Setelah membaca beberapa alasan tersebut di atas apakah Anda masih tertarik dengan pesugihan tanpa tumbal mahar setelah berhasil? Saya rasa hanya orang-orang dengan keimanan rendah yang akan mempercayai dan terjerumus kedalam cara-cara tersebut.
Pada siapa Anda ingin mencari pesugihan?
Coba Anda jawab pertanyaan tersebut, kepada paranormal atau dukun? Pada orang yang mengaku mampu mewujudkan keinginan Anda dalam mendapatkan kekayaan? Uang banyak, mobil mewah, rumah megah, harta berlimpah? Bukankah orang-orang yang mengaku mampu mewujudkan impian Anda tersebut juga membutuhkan kehidupan yang sedemikian rupa? Kenapa mereka tidak melakukan ritual untuk diri mereka sendiri dan justru menawarkan jasa dalam hal tersebut kepada orang lain? Pertanyaan yang mungkin memicu banyak jawaban.Pertama mereka mengaku ingin membantu sesama. Jika mereka benar-benar ingin membantu sesama kenapa harus ada mahar setelah keberhasilan orang yang ia bantu? Dengan demikian kita mampu mengetahui bahwa cara mereka atau alasan mereka membantu sesama hanyalah sebagai kedok belaka agar meraup keuntungan dari para korbannya.
Kedua: mereka mengetahui resiko dan konsekuensi pelaku ritual pesugihan yang memang sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Maka dari itu mereka memilih untuk mengajarkannya kepada orang lain dengan harapan resiko serta konsekuensi yang ia terima tidak begitu berat. Secara logika mereka lebih memilih mendapatkan uang mahar dengan nominal tertentu melalui jasa pesugihan tanpa tumbal mahar setelah berhasil. Mereka beranggapan bahwa perjanjian antara oknum tersebut dengan jin/ syetan telah terlimpahkan kepada para korban sehingga tidak begitu memberatkan menurut mereka. Beda halnya dengan pesugihan gunung kawi dan pesugihan alas purwo yang sering mewarnai berita di surat kabar dan media elektroni.
Ketiga: mereka masih meragukan kemampuannya sehingga tidak memberikan jaminan kepada para korban. Lagi pula, sugesti yang didapat dari kata “pesugihan” mungkin akan menjadikan korban merasa bahwa rejeki yang ia peroleh lantaran melakukan ritual pesugihan tersebut. Lantas mereka harus membayar dengan nominal dan harga tertentu pada oknum-oknum yang mengaku mampu mewujudkan keinginan Anda.
Setelah membaca beberapa alasan tersebut di atas apakah Anda masih tertarik dengan pesugihan tanpa tumbal mahar setelah berhasil? Saya rasa hanya orang-orang dengan keimanan rendah yang akan mempercayai dan terjerumus kedalam cara-cara tersebut.